Selasa, 22 November 2011

WOODBALL

SEJARAH WOODBALL
Woodball pertama kali di temukan pada tahun 1990 oleh Mr. Ming-Hui Weng and Mr. Kuang-Chu Young yang berkebangsaan Taiwan. Olahraga ini mereka temukan secara tidak sengaja pada saat mereka mempunyai keinginan untuk membangun sebuah taman yang akan dipersembahkan kepada orang tua mereka, supaya orang tua mereka bisa berjalan-jalan dengan santai sembari menikmati keindahan alam Nei-Shuang-Hsi yang berada di Shih-Lin, Taipei, Taiwan.

Setelah membersihkan kaki bukit dari rumput liar, mereka menemukan lapangan yang bisa dikembangkan sebagai sarana olahraga. Terlintas dalam benak mereka, tempat yang mereka rencanakan menjadi sebuah kebun akan lebih bermanfaat apabila digunakan sebagai lapangan olahraga yang menggunakan bola.
Dengan penuh semangat, mereka mencoba untuk menciptakan sebuah permainan yang menggunakan bola, yang bolanya tidak perlu melayang pada saat dimainkan(sesuai untuk permainan di padang rumput), dan juga olahraga itu harus ekonomis (walaupun mahal tapi tidak memerlukan tempat yang luas) sehingga mereka bisa mengundang rekan-rekan mereka untuk menikmati bermain bola di lapangan rumput dengan beberapa aturan dasar.
Setelah 3 tahun bereksperimen dan berusaha, peralatan dan peraturan dari permainan bola yang mereka ciptakan akhirnya menjadi olahraga yang sekarang ini sedang populer. Sejak saat itu, permainan bola yang mereka temukan diberi nama “Woodball”. Alasan mengapa woodball begitu populer di masyarakat dari berbagai kelompok umur karena perlengkapannya telah di desain dengan baik, yang terdiri dari bola kayu, mallet dan gawang, woodball juga mudah di pelajari dan dimainkan. Dengan alasan tersebut, woodball di adopsi sebagai mata pelajaran olahraga di beberapa universitas setelah satu tahun olah raga ini di resmikan. Selanjutnya, mulai tahun 1995, woodball mulai diperkenalkan di beberapa negara. Dan akhirnya pada tahun 2002 olahraga woodbal mulai di perkenalkan di Indonesia.
PERALATAN
Mallet
· Terbuat dari kayu berbentuk huruf “T” dengan berat kotor kurang lebih 800 gram
· Panjang mallet seluruhnya adalah 900 ± 100 mm
· Kepala mallet berbentuk botol berukuran 215 ± 5 mm. Di bawahnya dilapisi dengan tutup dari karet dengan diameter luar 66 ± 2 mm, tinggi tutup karet 38 ± 1 mm, dengan ketebalan 5 mm. Tebal dasar penutup karet adalah 13 ± 1 mm
Bola terbuat dari kayu dengan diameter 95 ± 2 mm dan beratnya adalah 350 ± 60 gram
Gawang
· Gawang sebagian besar terbuat dari kayu, terdiri dari 2 tunggul berbentuk botol, 1 penjaga gawang dari kayu berbentuk gelas, tangkai besi, 2 buah bola penahan dan 2 buah pipa karet
· Gawang terbentuk dari 2 tunggul kayu berbentuk botol yang di tanam di tanah, dengan lebar 150 ± 5 mm, di ukur dari bagian dalam tunggul kayu berbentuk botol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar